Berbagai Problematika Dalam Bertoleransi Antar Agama di Era ini
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 🙏
Sebelum saya memulai esai ini saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu, karena pepatah mengatakan 'Tak kenal maka tak sayang' jadi mari kita kenalan dulu biar bisa tak sayang😅. Perkenalkan nama saya Laode Almay Fi Ahsany Taqwim biasa dipanggil Mai, saya berasal dari Fakultas Teknik Prodi Pengairan. Untuk mencapai target yang telah ditentukan yaitu esai sebanyak 1000 kata, maka saya ingin memberikan sedikit basa basi dengan menyajikan biodata tentang saya seperti hobi dan lain sebagainya. ehem ehem hobi saya calisthenics, walaupun lebih banyak basic skill yang dapat saya kuasai tetapi untuk freestyle masih satu saja yang saya kuasai, InsyaAllah besok di akhirat saya kuasai semua skillnya 😅. hobi kedua saya mengeksplor meme kemudian dibagikan ke discord server (kalo mau join bisa klik link ini https://discord.gg/zGuF67h8az). Itu saja untuk perkenalannya 行くぞ!
Toleransi beragama adalah sikap untuk yang saling menerima dan keterbukaan terhadap adanya umat dengan agama yang beragam. Tidak peduli terhadap agama apa yang dianut, setiap orang selayaknya dapat saling menghargai satu dengan yang lain. Tujuan dari toleransi beragama yaitu untuk membuat suasana atau situasi yang dan harmonis serta menciptakan kerjasama antar umat beragama.
Bentuk kerjasama antar umat beragama dapat terjadi dalam berbagai bentuknya. Yang pertama adalah penegakkan keadilan. Agama membuat kita dapat menghilangkan diskriminasi yang terjadi dalam berbagai bentuk & cara. Kedua adalah perbaikan moral. Agama itu ada dengan tujuan supaya pesan pesan yang terkandung di dalam agama dapat dijadikan pedoman untuk bertindak. Bentuk yang terakhir adalah untuk perbaikan taraf hidup.
Faktor pendorong toleransi dalam kehidupan antar umat beragama yang pertama adalah kesadaran dalam beragama. Agama mengajarkan hal hal yang baik dan orang yang beragama akan berperilaku sebisa mungkin sesuai dengan ajaran agamanya. Faktor kedua adalah seringnya mengikuti kegiatan sosial. Dengan kegiatan sosial, kita diajarkan untuk saling menolong, menghargai & menyebarkan kasih sayang serta kepedulian terhadap orang lain. Faktor pendorong ketiga adalah kebijakan peraturan yang dibuat pemerintah.
Pada era globalisasi saat ini dengan mudahnya berita berita maupun percakapan secara virtual dapat berlangsung dengan instan, baik buruknya suatu informasi tidak semuanya dapat difilter oleh sistem sosial media yang kita pakai. Contohnya suatu hal yang berbau menghina suatu agama (tidak mencerminkan sifat toleransi), kemudian salah satu pihak yg terhina agamanya memulai memaki balik dengan menjelek-jelekkan kitab dan ayatnya maupun tuhan yang disembah olehnya. Contoh tersebut menunjukkan bahwa toleransi beragama di Indonesia masih terbilang minim, atau mungkin kita dapat menyimpulkan bahwa semakin berkembangnya globalisasi membuat masyarakat memiliki berbagai pemahaman tentang dunia agama, politik, dan pola pikir yang macam-macam.
Saat ini sering kita jumpai orang yang ikut campur urusan agama orang lain, contohnya seperti orang muslim yang ikut merayakan natal sampai masuk ke gereja dan apalagi kejadian tersebut diadaptasi ke dalam sebuah film yaitu film 'THE SANTRI' karya Livi Zheng.
Mungkin banyak diantara kita yang merasa hal tersebut bukanlah masalah yang besar atau mungkin menganggap hal ini biasa saja. Tetapi asal antum tau, bahwa mencampur adukkan agama ini tidak diperbolehkan oleh Allah dan ini sudah tertuang di dalam alqur'an surah Al-Kafirun ayat 2-6 yang berbunyi:
لَاأَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)
Artinya: “Katakanlah: "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". (QS Al-Kafirun : 2-6)

Comments
Post a Comment